Gambar Mewarnai Tentara
_mewarnai.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Tentara. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Rere si Rayap Tukang Runtuh, Penyelamat yang Tersembunyi - Dongeng
Rere si rayap selalu bekerja keras dengan gigi-giginya yang kecil tapi kuat. Ia dikenal sebagai “perusak pohon” oleh warga hutan. “Itu dia! Si rayap pemakan rumah!” “Jauh-jauh deh, nanti pohon rubuh!” “Kalau lihat dia, panggil pelatuk darurat!” Padahal Rere tak pernah makan rumah siapa pun. Ia cuma menyantap pohon-pohon mati yang diam-diam membusuk dari dalam. Suatu hari, Rere melihat Pak Beringin, pohon tua yang berdiri gagah di tebing. Tapi Rere tahu: dalam batang Pak Beringin sudah keropos. “Kalau ini tumbang pas angin besar, bisa bikin longsor... bisa bahaya,” pikir Rere. Tapi begitu dia mencoba menggigiti bagian dalam, semua hewan berteriak: “HENTIKAN! Itu pohon sejarah!” “Jangan ganggu Pak Beringin!” “Panggil Pilo si Pelatuk! Cepat!” Maka muncullah Pilo, burung pelatuk yang merasa dirinya “dokter kayu profesional.” “Hemat tenaga, Rere. Aku yang ahli soal pohon.” Pilo mengetuk-ngetuk batangnya dengan paruh. “Hmm... masih kokoh!” katanya percaya diri. Padahal, Pak Beringin diam-diam bergumam, “Uhuk... dalamku udah kayak wafer bolong...” Angin Kencang Datang! Malam harinya, angin topan menyerbu dari arah timur. Pohon-pohon menjerit, daun terbang ke mana-mana, burung-burung masuk sarang sambil baca buku doa. Tiba-tiba—CRACKKK!! Pak Beringin nyaris tumbang ke arah jurang... dan berpotensi menyeret tanah serta pohon lain bersamanya. Tapi... anehnya, akar-akar Pak Beringin...
Baca Dongeng...Si Gajah Tak Pernah Lupa - Dongeng Anak
Pada zaman dahulu kala, di Hutan Mutiara yang sejuk dan hijau, hiduplah seekor gajah muda bernama Gani. Tubuhnya besar, belalainya panjang, dan yang paling luar biasa—ia punya ingatan yang luar biasa tajam. Ia bisa mengingat lokasi buah mangga yang jatuh seminggu lalu, nama semut yang pernah ia tolong setahun lalu, bahkan kata-kata persis dari pidato ulang tahun si Burung Hantu tahun lalu (yang padahal bikin semua hewan ngantuk). Namun, sayangnya… teman-temannya sering menganggap kemampuan Gani itu membosankan. “Aduh, Gani! Kamu ingat semua hal kecil!” keluh Lala si Luwak. “Tiap aku sembunyiin biji kopi buat camilan tengah malam, kamu selalu tahu tempatnya!” “Iya! Dan tiap aku bohong soal siapa yang makan kue madu si Lebah, kamu langsung nyebutin detil kejadian jam berapa dan siapa yang bersin duluan!” tambah Toto si Tupai sambil manyun. Gani pun sedih. Ia mulai berpikir, “Apa gunanya punya ingatan super kalau semua teman jadi malas main bareng?” Namun suatu hari, kejadian besar mengguncang Hutan Mutiara: Ruru si Rusa menghilang! Semua hewan panik. Mereka berlari-lari, menyusuri sungai, memanggil-manggil nama Ruru, tapi tak ada hasil. “Dia hilang sejak kemarin sore,” kata Lala cemas. “Terakhir dia bilang mau nyari jamur ungu di dekat Batu Dua Tanduk,” sahut Toto. “Tapi…...
Baca Dongeng...Tikus Kecil yang Diremehkan - Dongeng Anak
Di sebuah hutan yang penuh dengan hewan-hewan hebat, hiduplah seekor Tikus kecil bernama Timo. Setiap hari, Timo melihat bagaimana Singa dihormati karena kekuatannya, Elang dikagumi karena kejeliannya, dan Rusa dipuji karena keanggunannya. Sedangkan Timo? Ia sering diremehkan. "Kau hanya tikus kecil yang tidak punya keistimewaan. Apa yang bisa kau lakukan?" ejek Monyet sambil tertawa. Bahkan Kura-kura yang terkenal lambat berkata, “Aku mungkin lambat, tapi aku punya tempurung yang kuat. Kau punya apa?” Timo merasa sedih. Ia berpikir, "Mungkin aku harus menjadi seperti mereka agar dihormati." Meniru Hewan-Hewan Besar 1. Menjadi Singa Timo berusaha mengaum seperti Singa. “ROOAAARRR!!” Tapi suara yang keluar malah “Ciiit-ciiiit!” seperti bayi burung lapar. Semua hewan tertawa. “Hahaha! Tikus kok mau jadi Singa?” 2. Menjadi Elang Timo mencoba memanjat pohon tinggi dan melompat, berharap bisa terbang. Tapi… DUP! Ia jatuh ke tanah dengan wajah mencium daun kering. Elang yang asli hanya menggeleng. "Terbang bukan untuk semua makhluk, Nak." 3. Menjadi Rusa Timo mencoba berlari anggun seperti Rusa. Tapi, dengan kakinya yang kecil, ia malah tersandung batu dan berguling-guling ke semak-semak. “Hahaha! Tikus kok ingin jadi Rusa? Kamu lari saja sudah kayak bola bundar!” kata Rusa sambil tertawa. Timo merasa semakin kecil. “Mungkin aku memang tidak berguna…” pikirnya...
Baca Dongeng...